Rakyat Papua Butuh Dialog yang Dimediasi Pihak Netral
Posted by Unknown on Kamis, 14 Mei 2015 | 0 komentar

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X saat berbicara pada launching
dan diskusi buku "Angkat Pena Demi Dialog Jakarta-Papua" di Yogyakarta.
Foto: JDP
Jayapura, -- Selain Dialog Jakarta-Papua yang
selama ini didorong oleh Jaringan Damai Papua (JDP) untuk mencari jalan
damai dalam menyelesaikan persoalan di Papua, muncul pula banyak
pandangan dari berbagai pihak tentang dialog tersebut. Ada pandangan
dari pusat yang menawarkan dialog untuk kesejahterahan dan pembangunan
serta ada pula dialog dengan dimediasi pihak ketiga yang netral.
Presiden
Indonesia Joko Widodo (Jokowi) saat berkunjung ke Papua beberapa waktu
lalu mengatakan, di Papua sudah tidak ada masalah, karena sudah
melakukan pembicaraan dengan ketua adat, pimpinan agama, bupati dan
sejumlah pimpinan lainnya. Namun, nyatanya tidak cukup untuk
menyelesaikan konflik di Papua yang sudah berlangsung lama.
"Dialog
untuk apa? Saya sudah sering ke sini. Sudah berbicara dengan ketua
adat, dengan pimpinan agama, bupati, wali kota, semua sudah berbicara.
Itu artinya apa? Dialog kan?" kata Presiden Jokowi.
Pernyataan
orang nomor satu Indonesia itu ditanggapi serius oleh Ketua Pansus DPRP,
Laurenzus Kadepa. Menurutnya, blusukan Jokowi di belahan provinsi lain
boleh dikatakan berhasil karena masalah ekonomi semata. Namun, berbeda
dengan Papua, blusukan tidak akan menyelesaikan sejumlah masalah yang
ada di Papua.
"Jangan menganggap masalah pelanggarah HAM di Papua sudah usai. Tidak semudah kita membalik telapak tangan," ujarnya kepada majalahselangkah.com di Jayapura, Papua, Rabu (13/5/2015).
Masalah
dialog, kata Kadepa, sepanjang orang Papua masih hidup, perjuangan
untuk mencari keadilan tetap akan berlanjut, karena sejak Papua
dianeksasi ke Indonesia, negara hadir hanya dalam wajah militer.
"Untuk
menciptakan tanah Papua yang damai, menurut saya harus melakukan dialog
dan dimediasi oleh pihak yang netral dan diselenggarakan di negara yang
netral pula," jelasnya.
You can subscribe by e-mail to receive news updates and breaking stories.
0 komentar for "Rakyat Papua Butuh Dialog yang Dimediasi Pihak Netral "
Leave a reply