Tanah Adat Banyak Dijual, Masyarakat Adat Tersisih
Posted by Unknown on Kamis, 04 Juni 2015 | 0 komentar
KAIMANA-
Tidak bisa di-pungkiri penjualan tanah oleh warga
masyarakat adat (pemilik hak ulayat) di Kaimana masih terus terjadi
sehingga secara tidak langsung dampaknya masyarakat adat semakin
tersisih dan ter-pinggirkan. Penjualan tanah dinilai solusi untuk
mengatasi perekonomian jangka pendek, namun demikian dampak jangka
panjang pen-jualan tanah tersebut menga-ki-batkan semakin tersisih dan
mempersempit ruang gerak ma-syarakat asli Kaimana.
Menanggapi hal tersebut, Se-kretaaris Umum Dewan Adat
Kaimana, Yeremias Furay mene-rangkan, jika penjualan tanah masyarakat
tidak dikurangi bah-kan dihenikan, maka suatu waktu masyarakat asli yang
kembali membeli tanah dan bahkan tidak memiliki tanah.
"Kita mau salahkan satu pihak tentunya tidak boleh,
semua pihak tidak memebrikan perha-tian tentang hal ini sehingga
penjualan tanah masyarakat dari hari kehari semakin banyak volumenya.
Disisi lain, ma-syarakat kita ini kan membu-tuhkan uang, sehingga mereka
terpaksa menjual tanahnya, pada-hal mereka tidak pikir sebaiknya tanah
itu difungsikan meng-hasilkan sejumlah hasil kebun maupun menjadi lahan
produksi sehingga bisa tetap bertahan hingga anak cucu," terangnya
kepada media ini.
Menurutnya, pihak terkait se-perti Pemerintah Daerah
maupun lembaga adat tidak bisa mem-perhatikan itu baik, dan sebagai anak
adat pihaknya sangat me-nyayangkan hingga saat ini penjualan tanah
masih juga terjadi. Oleh karena itu diharap-kannya para kepala suku
maupun dewan adat bisa mendorong hadirnya peraturan daerah agar
penjualan tanah tidak dapat dilakukan dengan mudah.
Sementera itu, Bupati Kaimana, Drs. Matias Mairuma
dikesem-patan saat berada di SMK Negeri 2 Kaimana juga mene-kan-kan
kepada seluruh masyarakat asli Kaimana untuk tidak melakukan penjualan
tanah. menurutnya tanah adalah aset yang tidak akan bisa hilang dan
wajib terus pertahankan. penjualan tanah yang dilakukan bukan solusi
untuk permasalahan masyarakat, tetapi solusinya adalah me-maksimalkan
lahan yang sudah ada.
You can subscribe by e-mail to receive news updates and breaking stories.
0 komentar for "Tanah Adat Banyak Dijual, Masyarakat Adat Tersisih"
Leave a reply