Cara Mengorganisir Mahasiswa dan Rakyat
- Dalam situasi saat ini dimana kondisi sosial,ekonomi dan politik
sedang mengalami krisis, maka yang paling penting adalah mendirikan
organisasi – organisasi perlawanan rakyat. Apalagi banyak organisasi
yang mengatasnamakan rakyat atau bahkan dibentuk hanya untuk kepentingan
penguasa maupun pemilik kapital dimana diposisikan untuk memberikan
perlawanan kepada rakyat yang ingin memperkokoh kekuasannya.
Persoalan
membangun kekuatan mahasiswa dan rakyat adalah bagaimana kita
mengorganisir mereka.Oleh karena itu, tugas mendesak kita saat ini
adalah mengorganisir dan mendirikan organisasi – organisasi perlawanan
dikampus dan sektor rakyat, dimana tugas tersebut menjadi lebih mendesak
lagi dimana saat ini dalam taraf tertentu telah berkembang “kesadaran
politik“ para mahasiswa dan rakyat secara spontan hasil dari perlawanan
mereka selama ini
I.Kualitas Dasar Seorang Organizer :
Untuk menjadi seorang organiser yang baik,diperlukan sejumlah kualitas pribadi seperti :
A. Mencintai massa dengan tulus
Perasaan
ini akan terbangun dengan sendirinya ketika kita secara terus-menerus
berada ditengah massa mahasiswa dan rakyat ketika perjuangan
dilangsungkan
B. Ulet
Kerja
– kerja pengorganisiran kadang menjadi pekerjaan yang sangat melelahkan
dan membosankan walaupun ini adalah pekerjaan yang sangat menarik dan
banyak kejadian menarik.Organiser harus menyadari bahwa mengorganisir
merupakan pekerjaan yang besar dan bersungguh – sungguh karena ia sedang
membangun kekuatan untuk melenyapkan penindasan.Dalam taraf tertentu
kerja mengorganisir dapat dipandang sebagai ujian dalam arti
sesungguhnya,apakah ia benar – benar setia terhadap perjuangan atau
tidak.Dengan keuletan seorang organiser lah maka perjuangan akan terus
berkembang dan menghasilkan kekuatan.
C. Kreatif
Organiser
yang baik akan terus menerus mencari bahan – bahan pengorganisiran agar
ia dapat selalu dekat dengan massa.Dalam tahap awalnya bahkan dapat
dibentuk kumpulan yang tidak politis sekalipun,seperti dilingkungan
pergaulan kampus,tongkrongan,kos – kosan dll.Tetapi ditengah acara ia
akan memulai berbicara tentang hal – hal yang berhubungan dengan
persoalan penindasan,yang diketahui secara umum dan memperhatikan siapa
diantara mereka yang paling tertarik untuk dijadikan kontak dan
dihubungi dan dikonsolidasikan kedalam wadah / organisasi.Kreatifitas
ini selanjutnyadapat melahirkan taktik dan metode pengorganisiran yang
baru.
D. Fleksibel
Organiser
harus dapat menjaga tingkah laku,bicara dan sikapnya ketika melakukan
kerja – kerja pengorganisiran dan ketika berada ditengah – tengah
massa.Ia harus peka dalam membaca kondisi dan situasi yang dihadapi.
E. Penghormatan dalam kebebasan massa sepenuhnya
Organiser harus menghormati kepada massa yang memiliki agama dan suku yang berbeda- beda.
F. Memiliki rasa humor yang tinggi
II.Keterampilan – keterampilan dasar seorang organiser.
Selain kualitas pribadi yang harus dimiliki oleh seorang organiser,ia juga dituntut untuk memiliki keterampilan seperti :
a. Komunikasi
Seorang
organiser harus mampu berperan sebagai seorang pembicara yang dinamis
dalam melakukan komunikasi dengan kontak – kontak dan
massanya.Komunikasi ini harus dilakukan dua arah.Untuk mendorong agar
kontak berbicara maka biasanya cara yang paling mudah adalah menanyakan
berbagai hal kepada kontak dan massanya.Selain itu organiser sedapat
mungkin terlibat dalam setiap percakapan yang terjadi,sehingga akan
terjalin komunikasi yang baik antara organiser,kontak dan
massanya.Secara perlahan – lahan kemampuan ini dapat dikembangkan
melalui percakapan – percakapan awal yang sederhana sampai pada
persoalan politik yang sedang hangat.Ini semua harus dilakukan dengan
kepekaan dan pemahaman terhadap kondisi kontak tsb.Bagian dari
komunikasi antara mendengar dan menyangkal harus merupakan suatu proses
belajar yang baik.Ini adalah bagian dari kesabaran dan ketertarikan kita
yang tulus pada massa.Ada yang tidak baik yang sering dilakukan oleh
seorang organiser bahwa seorang organiser selalu merasa dirinya lebih
dari pada massa,Hal inilah yang harus dihindari.
b. Kemampuan mengagitasi
Agitasi
adalah suatu bentuk komunikasi yang khusus,karena agitasi bukan hanya
bertujuan membuat orang menjadi mengerti suatu persoalan tetapi juga
membuat mereka tertarik dan antusias untuk terjun dan berperan.
c. Memperhatikan segala sesuatunya secara mendetail ( lengkap )
Kelengkapan
suatu data atau keterangan merupakan suatu hal yang penting dalam suatu
pengorganisiran.Seringkali organiser mengabaikan persoalan ini karena
menganggap terlalu berbelit – belit dan membosankan.Padahal justru ini
menjadi hal yang sangat penting,sedikit saja kesalahan bukan tidak
mungkin pembangunan organisasi yang solid dan target mensosialisasikan
program kita hasilnya akan subyektif dan tidak maksimal.
III.Tahap membangun pengorganisiran di kampus
Perubahan
yang terjadi dalam suatu bangsa dan masyarakat merupakan hasil dari
suatu rangkaian perlawanan rakyat yang terjadi secara terus – menerus
membesar,program yang jelas,terkoordinasi,terpimpin dan terarah.Jadi
tanpa proses adanya perlawanan ini jangan harapkan akan ada perubahan
dalam masyarakat.
Kondisi
suatu organisasi ( baca : basis kampus ) yang lemah,cair,tidak
terprogram,tidak terkoordinir dan terpimpin,jelas tidak akan pernah
menghasilkan suatu organisasi yang besar,solid dan sesuai dengan target –
target yang ingin dicapai oleh organisasi tsb,dan hanya akan
menghasilkan spontanitas yang bisa tidak terkendali dan berimbas pada
kerusuhan anarkis yang bukan menjadi target dari organisasi yang
demokratis.
Sementara itu tahap – tahap yang harus dilakukan dalam membangun basis atau organisasi ditingkat kampus a.l :
1.
Membuat suatu wadah atau organisasi ditingkatan kampus (
Universitas,Institut,dll )yang programnya mampu mengakomodir kepentingan
mahasiswa secara umum dalam wadah tsb.
2.
Jika organisasi ditingkatan kampus sudah terbentuk maka harus dibangun
wadah ditingkatan fakultas – fakultas,sebagai cabang dari organ tingkat
kampus sehingga aktifitas dan program organisasi dapat dilakukan dan
tersosialisasikan dimasing – masing fakultas.
3.
setelah wadah ditngkat kampus dan fakultas terbangun maka langkah
selanjutnya yaitu mendorong wadah sampai ketingkatan jurusan – jurusan
atau angkatan – angkatan atau bisa juga pengorganisiran dilakukan
dikelompok studi,tongkrongan,teater,mapala,kantin dll.Sehingga program
dan aktifitas organisasi mampu melibatkan komunitas mahasiswa yang
terkecil sekalipun secara aktif dan terkoordinir,sehingga organisasi tsb
benar – benar kuat dan berbasiskan massa dikampus,selain itu target
organisasi untuk mengakomodir kepentingan mayoritas mahasiswa dapat
tercapai.
Dalam
melakukan tahap – tahap pengorganisiran yang akan kita
kerjakan,organiser tidak perlu berpikir formalis untuk melakukan tahap –
tahap seperti diatas,
Misalnya :
1.
ketika belum ada suatu wadah ditingkatan kampus ataupun fakultas,maka
pengorganisiran bisa dimulai ditingkatan terkecil dahulu,yang akan
menjadi basis awal bagi pembangunan organisasi,misalnya dijurusan dahulu
atau tongkrongan kita terlebih dahulu,sambil mencari kontak
kejurusan,angkatan dan fakultas lain,kemudian jika sudah terbentuk satu
wadah,harus dibentuk tim organiser yang sudah solid yang ditugaskan
untuk mengembangkan organisasi,dimasing – masing komunitas mereka atau
bahkan mendorong mereka membentuk wadah.Wadah yang terbangun tsb harus
ada saling koordinasi dalam bentuk pertemuan /rapat bersama antar
organiser yang bertugas mengorganisir maupun simpul – simpul massa yang
sudah kita koordinasikan untuk membicarakan perkembangan basis – basis
secara rutin,misalnya setiap satu minggu sekali,sambil kemungkinan
ekspansi,mencari kontak – kontak lain,yang bisa kita ajak dan kita
libatkan kedalam organisasi kampus yang akan kita bangun.
Pada
intinya pertemuan atau rapat yang dilakukan secara rutin tsb merupakan
alat organisasi untuk mengakomodir kepentingan massa dan melihat
perkembangan massa secara obyektif dan memberikan arahan – arahan dan
program yang lebih maju kepada massa lewat organiser,sehingga akan
menghasilkan basis massa yang solid,terpimpin dan terkoordinir dengan
baik.
2.
Untuk ketingkatan kampus yang sudah ada organisasi ditingkat
Universitas atau institut dan fakultas – fakultas,tugas tim organiser
selain beberapa hal diatas juga berfungsi untuk melakukan perekrutan dan
bagaiman menghidupkan program – program ditingkatan fakultas dengan
tidak mengesampingkan program organisasi diatasnya dan harus sudah
memulai mendorong pengorganisiran dan wadah dijurusan ataupun angkatan.
IV.Metode pengorganisiran di kampus
Dalam
melakukan pengorganisiran seorang organiser harus memperhatikan metode
atau cara pengorganisiran massa,ini dimaksudkan untuk mempermudah kerja –
kerja,sasaran dan target organiser terhadap massa dikampus,metodenya
antara lain :
∆ Metode terbitan dan selebaran
Terbitan
dan selebaran merupakan alat Agitasi dan Propaganda,dalam suatu
pengorganisiran merupakan hal yang sangat penting untuk
dikerjakan,karena dengan adanya distribusi terbitan secara rutin atau
selebaran,ke massa kita dapat mengagitasi / menjelaskan tentang
organisasi yang sedang dan akan kita sosialisasikan kepada massa,juga
mempengaruhi dan membangun opini massa,selain itu terbitan dan selebaran
sangat efektif memberikan arahan dan informasi kepada massa yang lebih
luas
∆ Metode pendidikan dan diskusi
Dalam
melakukan pengorganisiran massa, maka organisasi hendaknya juga
membangun forum – forum diskusi yang dilakukan secara regular,wadah –
wadah diskusi yang terbangun harus terkoordinasi dengan baik,kemudian
diadakan pendidikan politik yang tujuannya adalah menciptakan kader –
kader baru terutama kawan – kawan baru yang mempunyai komitmen tinggi
dan serius terhadap perjuangan dan teruji kerjanya lewat pendistribusian
terbitan dan selebaran dan kawan – kawan yang aktif dalam pembentukan
wadah – wadah diskusi di komunitasnya masing – masing juga militant dan
terlibat aktif dalam aksi massa sehingga teori dan praktik dapat
berjalan secara berkesinambungan.
∆ Metode aksi massa
Aksi
massa merupakan bentuk metode perjuangan yang paling efektif untuk
mengkampanyekan program,organisasi dan tuntutan - tuntutan yang
diperjuangkan bersama.Selain itu aksi massa merupakan sarana latihan
bagi massa dan pengujian dari kerja pengorganisiran diatas,apakah suatu
organisasi mampu melakukan mobilisasi massa besar dan terorganisir
dilapangan
V.Pengorganisiran kampus mendorong pengorganisiran rakyat
Untuk
kondisi saat ini gerakan mahasiswa bukan lagi hanya mengkampanyekan ide
– ide kerakyatan ditingkatan kampus,tetapi hartus sudah kongkrit
mendorong rakyat untuk membentuk wadah – wadah perlawanan dalam makna
pengorganisiran ke rakyat,minimal
perkampungan/pemukiman,pabrik,sekolah,terminal ( jalur angkutan )rakyat
dilingkungan sekitar kampus.
Tahap
awalnya bisa melalui posko – posko yang sudah ada dikampus,kongkritnya
bagaimana memfungsikan posko tsb menjadi sumber informasi terpercaya
bagi rakyat dan menjadi wadah diskusi bagi mereka bergabung dengan para
mahasiswa.
Bahkan
mendistribusikan terbitan dan selebaran kepada rakyat secara rutin dan
diundang untuk melakukan diskusi tentang persoalan yang mereka hadapi
sampai dengan membahas tentang program perjuangan Anti
Penindasan,Pembebasan bahkan Revolusi dan melibatkan mereka secara aktif
dalam melakukan perjuangan ini bersama – sama,selain itu kita juga
harus memulai melibatkan mereka dalam aksi – aksi massa baik
dilingkungan kampus maupun diluar kampus dengan terkoordinir dan
terpimpin bersama – sama.
Sedikit
pengantar tentang metode pengorganisiran ini tidak akan dapat dipahami
maknanya,sebelum kita melakukan kerja – kerja pengorganisiran secara
kongkrit dan mendiskusikan terus – menerus diantara para organiser
mahasiswa dan rakyat.
SELAMAT BEKERJA DAN BERJUANG DEMI MERAIH CITA-CITA KITA BERSAMA MENUJU PAPUA MERDEKA